Bagian-Bagian dari Bandara
1 Terminal
Bisa dibilang terminal
adalah elemen utama (selain landas pacu) yang mutlak berada di bandara karena
di bangunan inilah calon penumpang pertama kali menginjakkan kakinya. Di dalam
terminal ini, kita dapat membeli tiket, melakukan check-in, menunggu, dan sebagainya.
Banyak bandara memiliki lebih dari satu terminal yang tiap terminalnya pun dapat dibagi lagi menjadi bangunan-bangunan yang lebih kecil yang disebut concourse. Contohnya, ada tiga buah terminal yang berada di bandara Internasional Soekarno-Hatta yaitu terminal 1, 2, dan 3. Pembagian pun dilakukan lagi menjadi tiga concourse di tiap terminal (kecuali terminal 3) yaitu terminal 1a, 1b, 1c, dan terminal 2a, 2b, dan 2c.
Jenis terminal lainnya yaitu terminal satelit yang digunakan di beberapa bandara. Terminal ini merupakan bagian yang terpisah dari terminal utama dan hanya dihubungkan oleh jalan penghubung (misal: jalan bawah tanah). Sehingga pesawat dapat parkir di setiap sisinya.
Banyak bandara memiliki lebih dari satu terminal yang tiap terminalnya pun dapat dibagi lagi menjadi bangunan-bangunan yang lebih kecil yang disebut concourse. Contohnya, ada tiga buah terminal yang berada di bandara Internasional Soekarno-Hatta yaitu terminal 1, 2, dan 3. Pembagian pun dilakukan lagi menjadi tiga concourse di tiap terminal (kecuali terminal 3) yaitu terminal 1a, 1b, 1c, dan terminal 2a, 2b, dan 2c.
Jenis terminal lainnya yaitu terminal satelit yang digunakan di beberapa bandara. Terminal ini merupakan bagian yang terpisah dari terminal utama dan hanya dihubungkan oleh jalan penghubung (misal: jalan bawah tanah). Sehingga pesawat dapat parkir di setiap sisinya.
2 Apron
Apron atau pelataran
pesawat adalah tempat dimana pesawat dapat parkir untuk menaikkan / menurunkan
penumpang ataupun mengisi bahan bakar. Pada bandara internasional, biasanya
terdapat garbarata yaitu lorong yang menghubungkan antara pesawat dan terminal.
Antara apron dan landas pacu, dihubungkan dengan jalan rayap yang disebut
taxiway.
![]() |
Pesawat sedang berada di apron dan terhubung ke terminal
melalui garbarata
|
3 Taxiway
Taxiway adalah jalan
yang menghubungkan antara Apron dan landas pacu. Keberadaannya sangatlah
penting karena dengan adanya taxiway, pesawat dapat berjalan menuju apron
dengan aman tanpa mengganggu pesawat lainnya.

4 ATC (Air Traffic Controller)
Pemandu Lalu Lintas
Udara (Air Traffic Controller) adalah penyedia layanan yang mengatur
lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang untuk mencegah pesawat terlalu
dekat satu sama lain dan tabrakan. ATC atau yang disebut dengan Air Traffic
Controller merupakan pengatur lalu lintas udara yang tugas utamanya mencegah
pesawat terlalu dekat satu sama lain dan menghindarkan dari tabrakan (making
separation). Selain tugas separation, ATC juga bertugas mengatur kelancaran
arus traffic (traffic flow), membantu pilot dalam menghandle emergency/darurat,
dan memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (weather information atau
informasi cuaca, traffic information, navigation information, dll). ATC adalah
rekan dekat seorang Pilot disamping unit lainnya, peran ATC sangat besar dalam
tercapainya tujuan penerbangan. Semua aktifitas pesawat di dalam area
pergerakan diharuskan mendapat izin terlebih dahulu melalui ATC, yang nantinya
ATC akan memberikan informasi, insturksi, clearance/izin kepada Pilot sehingga
tercapai tujuan keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan
peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan.
![]() |
Menara
ATC di Bandara Internasional Suvarnabhumi
|
5 Landas pacu
Tanpa yang satu ini,
bisa dipastikan (baca: tak akan mungkin) pesawat dapat mendarat / lepas landas
dari dan menuju bandara. Pada awalnya, permukaan landas pacu adalah rumput atau
pun tanah yang dipadatkan. Akan tetapi, ketika badan pesawat bertambah besar
maka yang lazim digunakan saat ini adalah aspal dan beton. Panjang dan lebarnya
pun bervariasi mulai dari yang panjangnya 1000m hingga 5000m lebih.
Sementara ukuran landas pacu di Indonesia sendiri kurang lebih 3200m x 45m. Dengan ukuran seperti itu, tidaklah cukup untuk didarati pesawat berbadan lebar seperti Airbus A380. Hanya beberapa bandara saja di Indonesia yang ukurannya 4000m x 60m. Namun itu cukup wajar mengingat wilayah Indonesia adalah kepulauan yang sangat membutuhkan bandara kecil untuk penerbangan perintis.
Ukuran landas pacu pun tidaklah mutlak karena juga dipengaruhi iklim, semakin tinggi suhu yang berada di sekitar bandara, maka semakin panjang pula landas pacu yang diperlukan.
Sementara ukuran landas pacu di Indonesia sendiri kurang lebih 3200m x 45m. Dengan ukuran seperti itu, tidaklah cukup untuk didarati pesawat berbadan lebar seperti Airbus A380. Hanya beberapa bandara saja di Indonesia yang ukurannya 4000m x 60m. Namun itu cukup wajar mengingat wilayah Indonesia adalah kepulauan yang sangat membutuhkan bandara kecil untuk penerbangan perintis.
Ukuran landas pacu pun tidaklah mutlak karena juga dipengaruhi iklim, semakin tinggi suhu yang berada di sekitar bandara, maka semakin panjang pula landas pacu yang diperlukan.
![]() |
Landas
pacu
|
Penamaan
Setiap landas pacu di
seluruh bandara di dunia memiliki nama yang disesuaikan dengan arahnya. Yaitu
dimulai dari 01 hingga 36 – ini diambil dari 10 hingga 360 derajat. Jika
disesuaikan dengan mata angin maka:
09 ------ untuk arah timur
18 ------ untuk arah selatan
27 ------ untuk arah barat
36 ------ untuk arah utara
Misalnya, suatu
bandara memiliki landas pacu 07/25. Loh, dari mana tanda ‘/’ dan angka ‘25’?
Dikarenakan landas pacu bisa digunakan dua arah, maka penamaannya juga ada dua
arah yang dipisahkan tanda garis miring dengan selisih 18. Pada contoh diatas,
landas pacu tersebut memiliki arah ‘kurang lebih’ timur laut dan ‘kurang lebih’
barat daya.
Lain cerita jika pada
suatu bandara memiliki landas pacu paralel atau sejajar. Tidaklah mungkin
memberi nama dua atau lebih landas pacu dengan nama yang sama walaupun arahnya
sama karena akan membingungkan pilot. Lalu bagaimana? Jika ada landas pacu yang
sejajar, maka akan diidentifikasikan dengan ‘L’ untuk left, ‘C’ untuk center,
dan ‘R’ untuk right dibelakang angka.
Misalnya, suatu
bandara memiliki tiga landas pacu yang sejajar, yang satu bernama 09L/27R,
09C/27C, dan yang ketiga bernama 09R/27L.
Penjelasan:
Sudah pasti ketiga landas pacu memiliki angka yang sama
yaitu 09/27 karena, jelas, ketiganya merupakan landas pacu yang sejajar. Kalau
dikonversikan ke arah mata angin, maka 09 untuk arah timur dan 27 untuk arah
barat.
Pada ketiga nama tersebut, perhatikan saja pada bagian 09L,
09C, dan 09R. Lalu cobalah bayangkan Anda menghadap timur dan didepan ada tiga
landas pacu paralel tadi. Anda akan mendapatkan tiga kedudukan yang berbeda,
kiri, tengah, dan kanan. Nah, nama landas pacu itu disesuaikan dengan
kedudukannya. Begitu juga jika Anda mengarah ke barat, yang terdapat landas pacu
27R, 27C, dan 27L.
2 komentar:
Bagus sekali lie :) ajarin aku buat kayak gitulah bagi-bagi ya ilmunya he he he
hhha..
makasih..
Posting Komentar